Rabu, 05 Mei 2010

HAK ALLAH SWT ATAS HAMBA-HAMBA-NYA

Hak Allah SWT atas hamba-hamba-Nya adalah bahwa mereka menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan apa pun. Dalil atas hal ini adalah hadis yang diriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal RA, ia berkata, "Aku pernah membonceng Nabi SAW di atas seekor keledai. Lalu beliau berkata, 'Hai Mu'adz, apakah kau tahu apa hak Allah atas hamba-hamba-Nya dan apa hak hamba-hamba atas Allah?' Aku menjawab, 'Allah dan rasul-Nya lebih tahu.' Beliau berkata, 'Hak Allah atas hamba-hamba-Nya adalah bahwa mereka menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun, dan hak hamba-hamba atas Allah adalah Dia tidak menyiksa orang yang tidak mempersekutukan-Nya dengan apa pun.'"
Maka kewajiban yang pertama atas hamba adalah mengetahui alasan mengapa dia diciptakan, yaitu menyembah Allah SWT karena Allah SWT tidak menciptakan makhluk kecuali untuk menyembah-Nya, sebagaimana firman Allah SWT dalam kitab-Nya yang mulia:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.(Az-Dzariyat: 56)
Berarti hak Allah SWT atas hamba-Nya sangat besar dan karunia Allah terhadapnya sangat luas. Allah SWT menciptakan-Nya dari tiada, memberinya bentuk dengan sebaik-baik bentuk dan menganugerahinya seluruh nikmat serta menunjukinya kepada agama yang lurus. Seandainya hamba sujud kepada Tuhannya di atas bara api sejak dunia diciptakan sampai dunia ini hancur, dia belum bisa menunaikan hak Islam yang Allah karuniakan, dan keimanan yang Allah tunjukkan dan anjurkan kepadanya. Allah SWT punya hak atasnya berupa nikmat-nikmat agama maupun dunia, baik pada zhahir maupun bathinnya, dalam hati maupun raganya, di mana sekiranya lautan menjadi tinta dan pepohonan menjadi penanya, semua itu akan habis sebelum sempat menghitung sepersepuluh nikmat-nikmat yang Allah berikan kepadanya. Allah SWT berfirman:
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. (An-Nahl: 18)
dan Allah berfirman:
Dan Dia menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. (Luqman: 20)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar