Rabu, 16 Desember 2009

MELURUSKAN AQIDAH

Al-Imam Al-'Allaamah Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad berkata:
Hendaknya Anda selalu membaikkan dan meluruskan aqidah dengan mengikuti kelompok yang selamat, yang dikenal diantara berbagai kelompok Islam sebagai ahlus sunnah wal jama'ah, atau mereka yang benar-benar berpegang teguh kepada teladan Rasulullah SAW serta para sahabatnya. Tentunya bila Anda dengan pemahaman yang lurus, dalam hati nurani yang sadar, mengamati nash-nash Al-Quran dan As-Sunnah yang mengandung berbagai ilmu keimanan serta sejumlah riwayat hidup para salaf saleh, sahabat-sahabat Nabi SAW dan pengikut-pengikut mereka, niscaya akan Anda ketahui dan yakini bahwa kebenaran bersama kelompok yang diberi nama "Asy'ariyah", yakni mereka yang dinisbahkan kepada AS-Syekh Abul Hasan Al-Asy'ari (wafat 324 H). Beliaulah yang telah menyusun kaidah-kaidah tentang aqidah ahlul haq (para pengikut kebenaran) serta mencatat dalil-dalilnya. Yakni aqidah seperti yang telah disepakati oleh para sahabat dan tabi'in serta aqidah ahlul haq di setiap tempat dan zaman dan aqidah sebagian besar ahli tasawuf, seperti diungkapkan oleh Abul Qasim Al-Qusyairi pada awal risalah yang disusunnya. Dan itulah pula aqidah kami (Imamul Haddad) serta kelompok kami dari kalangan Ahlul-Bait yang dikenal dengan kaum al-Husaini (keturunan Husain bin Ali, cucu Rasulullah SAW) dan yang dikenal juga sebagai keluarga Al-Ba'alwi (atau keluarga Alawiyin). Itu pulalah aqidah para leluhur kami, semenjak Rasulullah SAW sampai masa kita sekarang. datuk keluarga Alawiyin tersebut di atas, yakni Al-Imam Ahmad (Al-Muhajir) bin Isa bin Muhammad bin Ali bin Imam ja'far As-Shadiq bin Imam Muhammad Al-Baqir (radiyallahu 'anhum), ketika menyaksikan timbulnya berbagai macam bid'ah di Irak, negeri asalnya, serta berkecamuknya hawa nafsu dan timbulnya pertentangan sengit dalam paham masing-masing kelompok, beliau segera mengambil keputusan untuk berhijrah dari sana. Beliau pun berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya sambil berdakwah dan menyebarkan ilmu-ilmu agama sehingga akhirnya mencapai negeri Hadramaut dan berdiam di sana sampai akhir hayatnya.
Sejak itu Allah SWT memberkahi keturunannya sehingga amat banyak dari mereka yang dikenal sebagai 'alim, abid, wali dan arif. Mereka itu sepenuhnya selamat dari berbagai aliran menyeleweng dan hawa nafsu menyesatkan yang bahkan telah menggelincirkan sebagian dari kalangan Ahlul-Bait di negeri-negeri lainnya. Hal itu jelas merupakan keberkahan niat suci Imam Al-Muhajir tersebut yang lari dengan agamanya dari tempat-tempat fitnah (kerusuhan dan kekacauan). Semoga Allah SWT memberinya - atas nama kami - sebaik-baik balasan yang diterima oleh seorang ayah dari putra-putranya, meninggikan derajatnya bersama para leluhurnya yang mulia di surga 'illiyyin serta mengikutsertakan kita dengan mereka dalam kandungan kebaikan dan keselamatan, serta tetap pada jalan mereka yang terjauhkan dari segala fitnah dan cobaan. Sesungguhnya Dialah yang paling Pengasih di antara segenap pengasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar