Sabtu, 19 Desember 2009

AQIDAH SALAF (Risalah Habib Muhammad bin Husain Al-Habsyi)



Berkata Asy-Syekh Asy-Syarif Al-‘Alim Al-‘Allaamah Al-Habib Muhammad bin Husain bin Abdullah bin Syaikh Al-Habsyi:
Malaikat Jibril telah datang kepada Nabi SAW, seraya bertanya: Wahai Muhammad, beritahukanlah padaku tentang Islam! Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab: "Islam adalah keharusan bagi engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Muhammad itu utusan-Nya, engkau mendirikan shalat, engkau mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan mengerjakan haji ke Baitullah bila engkau mampu." Dia berkata: Engkau benar. Maka kami heran, dia yang bertanya dan dia pula yang membenarkannya.Lalu dia bertanya lagi: Beritahukanlah padaku tentang Iman! Jawab Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: "Hendaklah engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada rasul-rasul-Nya, kepada hari kiamat, dan hendaklah engkau beriman kepada qadar yang baik dan buruk." Orang itu berkata: Engkau benar.Dia bertanya lagi: Beritahukanlah kepadaku tentang Ihsan! Jawab Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam: "Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, jika engkau tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu."Kata ulama waris para Nabi: Barangsiapa yang mempunyai Iman dan Islam, maka dia orang yang sempurna beriman. Barangsiapa yang meninggalkan keduanya dia kafir. Barangsiapa yang meninggalkan Islam (amal) dia tidak sempurna beriman dan barangsiapa meninggalkan Iman (tidak ada sedikitpun kepercayaan dalam hati) dia munafiq.
Arti beriman kepada Allah ialah hendaknya anda beriman dengan hati bahwasanya Allah Esa pada Zat, Sifat dan Perbuatan. Tidak ada sekutu bagi-Nya pada ketuhanan-Nya. Dia bersifat dengan segala kesempurnaan, suci dari segala kekurangan. Tidak ada sesuatu yang serupa dengan-Nya. Terkaya dari segala sesuatu dan segala sesuatu berhajat kepada-Nya. Wajib bagi Rabb kita yang Mahamulia lagi Mahaagung dua puluh sifat yaitu: ada, sedia ada (terdahulu), kekal, berdiri dengan sendiri, berlainan dari segala yang baru, esa, hidup, mengetahui, berkehendak, berkuasa, berkata-kata, mendengar, dan melihat. Maka Dialah Yang Maha Hidup, Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Berkuasa, Yang Maha Berkata-kata, Yang Maha Mendengar, dan Yang Maha Melihat.
Arti tidak ada Tuhan melainkan Allah ialah: Penafian sifat Ketuhanan daripada selain Allah dan pengitsbatannya bagi Allah. Sifat Ketuhanan itu merangkum semua sifat kesempurnaan. Tidak ada Yang berhak disembah dimaya pada ini melainkan Allah. Tidak ada Pencipta dan Pemberi rezeki melainkan Allah.Tidak ada Yang memberi dan Yang menahan melainkan Allah.Tidak ada Pemberi manfaat dan Pemberi mudharat melainkan Allah. Begitulah seterusnya di dalam semua kerajaan dan alam milik-Nya. Andainya ada Tuhan di dalam kedua langit dan bumi selain Allah niscaya rusak bisana keduanya. Tidak ada seseorang memiliki sesuatu walau sebesar zarrah di langit dan di bumi, tidak ada sebarang sekutu bagi mereka pada keduanya dan tidak ad bagi-Nya dari kalangan mereka sebagai penolong. Mereka sendiri tidak memiliki buat diri mereka bahaya tau manfaat dan tidak juga mati, hidup, mahu kebangkitan semula semuanya itu urusan Allah.
Arti Muhammad Pesuruh Allah hendaklah anda mengi'tikadkan bahwa Allah SWT telah mengutus Nabi yang Ummi berbangsa Arab Quraisy keturunan Bani Hasyim yaitu Muhammad SAW kepada sekalian makhluk, jin dan manusia. Baginda telah didukung dengan wahyu dan diwajibkan makhluk mempercayai dan membenarkan berita yang dibawanya baik mengenai kerasulannya, hal-hal yang ghaib atau keimanan dan hukum syariat yang dipraktekkannya, sebab tidak muncul dari hawa nafsunya tetapi atas petunjuk Allah. Diantara kewajiban terhadap Rasulullah yang lain adalah mencintainya, mengagungkannya, membelanya, mencintai para pecintanya atau yang dicintainya, menghidupkan sunnahnya, memperbanyak shalawat kepadanya, mengikuti manhajnya, dan mewarisi risalahnya. Tidak cukup Tauhid dengan mengucap Tiada Tuhan melainkan Allah selagi tidak disertakan dengan penyaksian kerasulan Muhammad SAW. Diantara berita yang dibawanya ialah: mengenai siksa kubur dan nikmatnya, pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, ba'ats (hari bangkit), hasyr (hari makhluk digiring untuk dihisab), qiyamah (hari dihancurkannya alam semesta), hisab (hari amal manusia dihitung), tsawab (pahala), siksa, timbangan amal, neraka, titian (sirath), telaga, syafaat, surga, kekal dalam surga, dan memandang zat Allah di dalam surga, semua ini pasti nyata.
Kita semua percaya bahwa Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah, diutus di sana, berhijrah ke Madinah dan wafat serta dikebumikan di sana. Dan sejak kecil beliau terkenal sebagai orang yang jujur, tidak pernah berdusta. Ia bukan sembarang orang, ia manusia pilihan. Warna kulitnya putih kemerah-merahan. Baginda hidup terus di dalam kuburnya SAW. Selain itu kita wajib percaya bahwa Nabi Muhammad SAW itu adalah penutup para Nabi Allah dan beliaulah manusia yang paling mulia.

Arti beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa mereka adalah hamba Allah yang mulia. Tidak pernah mendurhakai perintah Allah. Mereka terus menerus melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka. Mereka adalah utusan antara Allah dengan makhluk-Nya. Mereka bertindak di tengah-tengah mereka. Mereka juga benar dalam apa yang mereka khabarkan daripada Allah. Tidak ada siapa yang mengetahui banyaknya bilangan mereka melainkan Allah.
Arti beriman kepada Rasul ialah kita percaya bahwa Allah telah mengutus mereka untuk membawa petunjuk kepada makhluk. Menyempurnakan kehidupan dunia akhirat mereka. Para rasul itu telah didukung Allah dengan mukjizat yang menunjukkan kebenaran mereka. Maka mereka pun menyampaikan risalah-Nya. Mereka menerangkan apa yang disuruh terangkan.Sesungguhnya adalah wajib menghormati mereka dan membersihkan mereka daripada sebarang tuduhan pencemaran dan kekurangan (keaiban dan kecelaan). Mereka adalah terpelihara daripada dosa kecil dan dosa besar sebelum dan sesudah kenabian.
Arti beriman kepada kitab-kitab Allah yaitu mempercayai bahwa ianya adalah percakapan Allah yang azali lagi qadim yang berdiri pada Zat-Nya tidak berhuruf dan bersuara. Ianya telah diturunkan Allah atas sebagian para rasul-Nya dengan lafaz yang baru (yang boleh dibaca makhluk) di lauh-lauh (batu atau papan tulis) dan menerusi lidah malaikat. Sesungguhnya segala yang terkandung di dalamnya adalah hak dan benar. Sesungguhnya ada sebagian yang dimansukhkan Allah dan ada yang tidak. Jumlah kitab yang telah diturunkan Allah ialah seratus empat buah kitab.
Arti iman kepada takdir yaitu percaya bahwa apa yang telah ditakdirkan Allah pasti berlaku dan yang tidak ditakdirkan-Nya tidak akan berlaku. Dan sesungguhnya Allah telah mentakdirkan yang baik dan yang buruk sebelum kejadian makhluk. Segala sesuatu yang berlaku adalah dengan Qadha Qadar dan kehendak-Nya. Perbuatan hamba adalah daripada ciptaan-Nya. Dia memberi balasan baik kepada hamba-Nya dengan limpahan karunia-Nya dan menghukum hamba-Nya dengan keadilan-Nya. Dia juga boleh membuat sebaliknya. Dia boleh menimpakan sakit ke atas anak kecil pada hari kiamat tanpa sebarang dosa dan kesalahan (dari anak itu). Dia memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki, menahan siapa yang dikehendaki, Dia mmengampuni semua dosa selain syirik, Dia tetap Adil tidak zalim, Dia bertindak pada hak milik-Nya dan hamba abdi-Nya. Tidak boleh ditanya apa yang dilakukan-Nya sedang mereka semua akan ditanya.
Ketahuilah hamba dijadikan hanya untuk beribadah kepada Allah Ta'ala dengan nas firman-Nya:
Tidak Aku jadikan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku, Aku tidak mahu sebarang rezeki daripada mereka dan Aku tidak mahu mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya Dialah Allah Maha Pemberi rezeki dan mempunyai kekuatan yang perkasa. (QS Adz-Dzariyat: 56-58)
Apa pun tafsiran ibadah di sini, maka dia dituntut meluangkan waktunya dan penuh konsentrasi zahir dan batin untuk-Nya, dan berpaling dari segala apa yang boleh menghalangnya. Apabila dia telah diberi taufik untuk itu semua, maka dialah hamba Allah sepenuhnya yang layak mendapat martabat yang dekat dan mendapat perhatian khusus dari Allah. Maka ketika itu dia mendapat hakikat syukur yang hanya sedikit orang yang dapat mencapainya yaitu: Mengarahkan segala nikmat yang diberi Allah kepada tujuan yang dijadikan karenanya. Dan dia juga mendapat derajat orang yang khusus dalam bersifat Islam yang baik yang tersebut dalam sabdanya SAW:
Sebaik-baik Islam seseorang itu ialah meninggalkan apa yang tidak ada kena mengena dengannya
Sekiranya hamba itu tidak dapat melaksanakan semua yang dikehendaki daripadanya, maka dia terserah kepada kehendak Allah, menunggu apa yang ditunggu kebanyakan kaum muslimin, jika ia dimaafkan, maka itu satu kejayaan mendapatkan derajat yang tinggi dan siap diberi balasan azab sebab kelalaiannya, maka tidaklah ada baginya pelindung dan penolong.
Adalah suatu hakikat bahwa hamba dalam dunia ini adalah laksana peniaga yang berlayar, barang perniagaannya ialah amalannya sama ada baik atau buruk, keuntungannya ialah kebahagiaan yang abadi dalam surga yang telah disediakan bagi orang yang bertaqwa. Kerugiannya ialah kecelakaan selamanya dan itulah kerugian yang nyata. Modalnya ialah umurnya, setiap saatnya ialah harta yang dapat digunakan untuk dibeli dengannya kebahagiaan selama-lamanya. Kehabisan umur bermakna terhentinya perniagaan. Setiap orang akan mendapat pada hari kiamat apa yang telah dibuatnya dahulu. Pada hari setiap jiwa akan mendapat apa yang telah diamalkannya daripada kebaikan dan keburukan di hadapannya dia ingin sekali kalau dapat berjauhan daripada amalannya yang buruk. Tetapi itulah kelalaian dan panjang angan-angan yang telah membutakan matahati dari kebenaran. Allah SWT telah berfirman:
Katakan itulah berita yang besar sedang kamu berpaling daripadanya. (QS Shad: 67-68)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar